OBSI 6 OKT 2018–IRONI MAHASISWA DI ERA MILENIAL

OBSI - IRONI MAHASISWA DI ERA MODERN  OBSI sept 2018 17

Korlap : Assalamu'alaikum.. Perkenalkan saya IMMawati Anis selaku KORLAP OBSI menggingatkan para peserta utk bersiap karena 25 menit lagi Obrolan akan dimulai.
Sabtu, 6 Oktober 2018
Jam 21.00 wita - selesai
Dengan tema Ironi Mahasiswa Di Era Milenial
Bersama Kanda Teguh Imami
(Sekbid sospemas PC IMM Surabaya)
(Jurnalis suaramuslim.net)

Di harapkan peserta stand by ya... syukron ☺

Berikut susunan acara OBSI ONLINE dan beberapa peraturan yang perlu dipatuhi
Zona waktu disesuaikan dengan PK IMM kayuh baimbai Banjarmasin WITA

Susunan acara: ( waktu indonesia Tengah )
⏳21.00 – 21. 05 Pembukaan (Perkenalan singkat moderator, pemaparan CV narasumber)
⏳21.05 - 21.10 : Narasumber mulai memasuki grup dan perkenalan singkat
⏳21.10 - 22.00: Sesi Materi
⏳22.00 - 22.30: Sesi Tanya-Jawab
⏳22. 30- 22.40 : Closing Statement oleh narasumber
⏳22.50  : penutupan

Aturan acara:
Dilarang mengirim perkenalan atau semisalnya, apalagi broadcast saat acara berlangsung.
Peserta dilarang memotong pembicaraan narasumber.
Sesi tanya jawab akan dibuka setelah pemaparan materi dari narasumber, dan diakhiri oleh narasumber dengan tanda
Peserta yang ingin bertanya, silakan mengirim pertanyaan ke MODERATOR dengan format (Nama_Instansi_Pertanyaan) kirim pertanyaan ke IMMawati Siti Ulfa dengan CP +62895388002845
Penanya tidak akan ditanggapi jika langsung bertanya di grup.
Setelah narasumber mengirimkan sebagai tanda berakhirnya jawaban, peserta diperbolehkan untuk menanggapi, dengan terlebih dahulu mengirimkan ☝
Setelah dipersilahkan, silakan berikan tanggapan dan akhiri dengan
Peserta yang ricuh, dan tidak mematuhi syarat setelah ditegur beberapa kali akan langsung dikeluarkan dari grup oleh korlap.
Chat 1 arah akan berlaku ketika kelas di mulai ( admin akan setting agar hanya admkm yang bisa chat untuk menjaga kekondusifan kelas )

Macam-macam tanda
: cukup/ mengakhiri pernyataan, jawaban, penjelasan

☝: izin menanggapi
Mohon diperhatikan dan diikuti aturannya.
#Fastabiqulkhairat✊


Baik untuk memulai acara saya serahkan kepada IMMawati Siti Ulfa  selaku moderator

Moderator : Terima kasih immawati anis
Assalamualaikum semuanya
Nama saya Ulfa selaku moderator dalam diskusi kita malam hari ini☺☺

Apa kabar immawan dan immawati semua?
Semoga selalu dalam ketaatan kepada Allah dan sehat wal afiat, Aamiin
Sebelum memulai proses diskusi pada malam ini sebaiknya kita tanamkan niat dengan kesungguhan hati ingin menjemput ilmu dan meraih keberkahan.
Tugas kita adalah melakukan yang terbaik dan semaksimal mungkin.
Mari kita mulai dengan mengucapkan :
✅ Surat Al Fatihah
✅ Shalawat


Mari kita sambut kanda teguh
Selamat datang kanda @Imm Pemateri Ka Teguh Imami

Pemateri : Assalamualaikum salam hormat Kak Ulfa

Moderator : Wa'alaikumussalam
Bagaimana kabarnya kanda?


Pemateri : alhamdulillah baik kak, sehat selalu

Moderator : Alhamdulillah

Pemateri : siap

Moderator : Utk mempersingkat waktu yuk kita langsung ke materi kanda. Teman" yg disini pasti sdh tdk sabar ingin mendapatkan ilmu yg bermanfaat pd mlm hari ini.
Saya persilahkan kepada Pemateri⁩ untuk menyampaikan materi Kepada nya saya persilahkan ‍‍‍

Pemateri : oke hehe, ohya, sebelumnya selamat bermamam minggu temans, semoga harimu bermanfaat, perkenalkan saya Teguh Imami dari Surabaya,  saat ini aktif di IMM Surabaya juga, mahasiswa biasa tepatnya.
kesempatan kali ini saya akan membedah tentang tema yang cukup berat Ironi Mahasiswa diera Milenial saya sudah mempersiapkan essay, namun nanti diakhir acara saya bagikan. oke kita mulai.

Lahirnya Generasi Milenial Di Kampus, Berkah Atau Bencana?
sembari sharing, silahkan search di google tentang mahasiswa milenial hehe
Sudah jamak kita mengenal kata “Generasi Milenial” akhir-akhir ini, semua teori sudah hadir ditengah kita, teori barat, teori Indonesia, pengamatan-pengamatan sederhana sudah sering dilakukan, intinya bahwa generasi milenial adalah mereka yang lahir dengan semangat kemajuan teknologi komunikasi dan informasi.
Hari ini media sosial kita dipenuhi oleh mereka yang dinamakan generasi milenial, mereka membicarakan hal-hal kekinian yang terkadang bagi generasi tua menjadi buah bibir tersendiri, terkadang negatif, terkadang positif.
Dalam lingkup perguruan tinggi (Kampus) generasi milenial sudah memasuki rana tersebut, mereka berpendidikan, aktif organisasi, aktif komunitas, aktif perkuliahan namun disisi lain mereka dimudahkan dengan bantuan Smartphone (ponsel pintar).
menjadi berkah atau bencana?
Saya menulis tema ini tentu dengan pengetahuan melihat. Belum sedalam riset dan bukti otentik untuk melihat kebenaran ilmiyahnya.  Jikalau handai tauladan mempunyai perbedaan pandang tentang apa yang saya tulis. mari berdiskusi dan Sharing Ilmu pengetahuan.
Saya sering berdiskusi dengan banyak senior kampus yang aktif dibeberapa aktifitas kampus, jawabanya mereka agak menyejutkan.
“hari ini mahasiswa berbeda dengan zaman dulu!”, apakah karena masuknya mahasiswa milenial?
Dari cerita senior, kemudian saya mengamati sendiri di beberapa kampus ketika saya berkunjung didalamnya, dan ternyata mahasiswa milenial sekarang dan mahasiswa dulu memang berbeda.
Maka Kesempatan kali ini saya ingin membedahnya dalam rana keikutsertaan mahasiswa mengikuti sebuah organisasi.
Melihat 2-3 tahun di kampus, khususnya di kampus yang saya berada didalamnya agaknya ada yang berbeda. saya menyebutnya  berbeda bukan mengalami kemunduran.
Beberapa kali berdiskui dengan kawan aktivis, mahasiswa yang ikut organisasi, jawabannya selalu dilemma. “banyak yang tidak aktif ” “sulit diubungi” “apathis”.
Minat dan Keikutsertaan mahasiswa dalam berorganisasi semakin berkurang. Itu bisa dilihat dari kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan di organisasi. Semakin sedikit saja mahasiswa yang hadir dan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang di fasilitasi organisasi.
Dalam segi kuantitas, Massa yang menurut senior dulu begitu diperhitungkan dalam setiap organisasi, kini tak lagi menjadi gebrakan. Dinamika yang begitu kental, gesekan pergerakan yang begitu kuat, Eyel-eyelan dengan pihak akademisi dan diskusi kini kian sepi.
Kemana mereka?
Saya menyebutnya mereka tidak apathis, namun mereka “memilih jalan lain” untuk tidak aktif organisasi. Ada apa sebenarnya? Bagaimana seharusnya?.
Begini, yang saya maksud memilih jalan lain adalah mereka memilih bergerak dirana lain selain organisasi, semisal ikut komunitas yang menunjang B.inggrisnya kemudian ingin keluar negeri, atau komunitas sosial untuk membantu mereka yang kesusahan, atau ikut pelatihan untuk menunjang nanti didunia kerja.
Mahasiswa hari ini adalah mereka yang sejak kecil disuguhi kemewahan teknolgi. Diberi kemudahaan untuk mengakses dan mengupdate informasi global apapun tanpa terkendala jarak dan waktu, sehingga hal di organisasi yang menurut mereka sulit dan ribet, mereka akan meninggalkan dan mencari yang baru.
Apakah gegara ini mahasiswa enggan untuk memilih jalan sukses sekadar berorganisasi?
Saya rasa tidak salah dari pernyataan ini. Yang perlu dipahami adalah dunia akan terus berkembang,dan jalan akan terbentang luas. Sehingga bisa dikatakan, pikiran akan terus berkembang sejalan dengan perkembangan yang terjadi pada dunia itu sendiri.
Yang salah bukan sebenarnya ke tidak aktifan mahasiswa, atau keapathisanya. Yang salah adalah kita tidak berpikir lebih maju dari perkembangan yang ada. Organisasi hanyala wadah untuk menampung minat dan bakat, jika wadah itu tidak bisa digunakan lagi, para mahasiswa akan memilih jalan lain untuk menampung itu.
“tidak semua seperti itu”?
System, ya saya katakan system. Karena meliat hari ini system kampus yang begitu mengekang para mahasiswa harus mengikuti “satu alur”. Mereka berbeda sedikit sudah dikatakan salah, mereka aktif sedikit di haruskan lulus secepatnya. lantas kegunaan organisasi iku opo?
Ini yang menurutku membuat militansi aktivis mahasiswa runtuh.hanya sedikit dari ribuan mahasiswa yang berani melawan arus.
Sekali lagi, perlukah kita membuat gerakan baru?
“ya tajdid pembaharuan gerakan memang perlu. Perlu pembenahan system yang berani, perlu berpikir Nyeleneh dengan idealisme yang dimiliki. Gerakan baru bukan berarti mengubah semua yang lama dengan semua gebrakan baru. Tidak? Baru artinya memahami realitas perkembangan yang ada, di inovasi dengan kebutuhan dengan keharusan dalam berorganisasi. Tabik
sekian apa yang bisa saya sharing, bahasan sederhana ini tentu membutuhkan diskusi yang panjang, dan saya kembalikan ke moderator

Moderator : Baik kalau begitu, terima kasih atas materinya kanda☺
Sebelum kita masuk ke sesi tanya jawab, saya berikan waktu selama 15 menit kepada teman2 semua untuk mengunyah materinya secara perlahan
Bagi yg ingin bertanya, silakan pertanyaannya di cp ke saya dgn format (Nama_Instansi/Universitas_Pertanyaan)
Terima kasih sudah PC saya untuk mengajukan pertanyaannya ☺☺
Baiklah kita langsung saja ke sesi tanya jwb
Pertanyaan 1
Nama : Ali Wardana
Universitas : UIN Antasari Banjarmasin
Pertanyaan : Bagaimana tanggapan/solusi supaya tidak ada generasi milenial di lingkungan kampus?



Pemateri : wa pertanyannya keren sekali ali wardana
oke, begini, sebelumnya dipahami dahulu bahwa generasi milenial tidak akan hilang, sampai kapanpun, karena zaman selalu bergerak, meneuju perubahan-perubahan yang akan diperbarui oleh mereka yang hidup dizaman tersebut
yang harus di garis bawahi adalah, generasi milenial ini tidak bisa hidup sendiri, mereka perlu teman dab bimbingan untuk mengarahkan.  mereka minta diarahkan dan diberi pemahaman yang baik, mereka akan baik, begitu sebalaiknya.
ibarat pisau, siapap yang memperlakukan pisau dengan pas, mereka akan bisa memotong dengan pas juga

Pertanyaan 2
Nama : Kiki
Universitas : UM Surabaya
Pertanyaan : Mau nanya kak, gimana caranya agar (kita) sebagai generasi milenial ini bisa mengahadapai generasi Z yang tentunya berbeda dengan generasi millenial? khususnya dalam sistem perkaderan di ikatan ini. Apakah akan terjadi gabs lagi seperti masa transisi ke generasi milenial sekarang karena ketidak siapan generasi sebelumnya untuk menerima generasi tersebut. Mohon bimbingannya, maaf juga agak melenceng


Pemateri : Generasi milenial dan Z, tidak berbeda jauh, mereka sama – sama lahir dan besar karena teknologi terebih media sosial. Menghadapi gen Z itu susah susah gampang, dalam konteks ikatan, seperti yang saya singgung diawal materi, mereka butuh eksistensi diri, kerjanya sedikit tetapi uploadnya banyak haha (just kidding, tidak semua seperti itu).
Ini yang sebenarnya saya kritik dari saya sendiri dan ikatan IMM, terkadang kita terlalu formalistik terhadap pengkaderan, padahal, generasi milenial tidak terlalu suka dengan hal yang terlalu kaku dan formal.
Artinya mereka butuh hal yang fun dan membuatnya nyaman.
Misal di pengkaderan, sering-sering diajak sharing, rihlah, atau ngopi bareng, na disana baru kita bahas untuk hal-hal organisasi, semisal harus aktif, baca buku ini, ikut DAD, dll. nuhun

Hanum : izin menaggapi
Moderator : Silahkan immawati Hanum Menanggapi ☺
Hanum : Terkait formalistik dalam perkaderan, kadang (katanya) yang jadi tujuan itu diantaranya adab gitu iya nggak sih kak? Kalau terlalu santai katanya adik2 bisa kurang hormat sama yg lebih tua.. bukan si tua pengen dihormati, cuma adabnya gimana aja gitu katanya? Menurut kanda gimana?
Pemateri :  keren sekali Immawati Hanum
kita sepakat ya duhulukan adab sebelum ilmu, dan itu yang menjadi nilai tersendiri untuk keanjutan belajar berkah.
santai yang saya maksud adalah ruang-ruang kelas dalam pengkaderan juga kalau bisa diselingi ruang ruang pengkaderan dalam alam terbuka, pengkaderan informal, dan pengkaderan keberlanjutan (ngopi atau berpergian bareng), istilahnya di pengkaderan lebih diutamakan dengan hubungan seperti kakak dan adik, insyaallah lebih intens

Kiki: izin menaggapi
Moderator : Silahkan immawan Kiki Menanggapi
Kiki: Kalo saya menanggapi tentang pertanyaan, masalah adab sebagi senior, itu memang diperlukan disaat keadaan senioritas, tapi ketika kita berada saat kegiatan non formal alangkah lebih baik menjadi sosok teman atau kakak pada teman" baru yang ada dalam ikatan, karena apa? Pasti teman" baru bakal bisa memilah masalah pribadi dan ikatan dan memiliki rasa hormat kepada kita meskipun tidak kaku seperti zaman" sebelumnya, karena saat ini jika adab yang dilakukan seperti tahun sebelumnya bakal menjadi gambaran buruk bagi teman" baru yang mau gabung sama ikatan, jadi kita sebagai kakak baru mereka harus pinter" narik ulur mereka masalah adab, ga cuman hati aja yang ditarik ulur , itu menurut saya
Pemateri : terimahkasih tambahanya @Kiki

moderator : Kita lanjut ke pertanyaan berikutnya
Pertanyaan 3
Nama : Fajar
Universitas : STKIP Muhammadiyah Sampit
Pertanyaan : Begini kita tahu saat ini jaman modern sangat penting dalam kehidupan khususnya mahasiswa
Apalagi kami kami yg ada di daerah ini sangat kuat mengakses internet akan tetapi sangat lemah dalam organisasi mahasiswa
1. bagaimana tajdid yang harus di lakukan oleh kader IMM khususnya di daerah yang mana Sangat anti yg namanya organisasi
2. Ada tidak cara atau tips khususnya cara menyakinkan ortu bahwa organisasi ini bisa membawa kebaikan dan khususnya untuk organisasi IMM
3. Terus tajdid kader IMM di bidang komunikasi dan informasi ini bagaimana kanda ? Terutama untuk menambah keyakinan kepada masyarakat bahwa IMM ini berbeda dgn organisasi mahasiswa yg lain nya

Terima kasih Pertanyaan boleh jg dijawab lewat vn kalau kanda berkenan

Pemateri : Mantab Fajar, salam ya dengan teman-teman STKIP MD Sampit, perjuangamu akan selalu terabadikan
wait, jawabannya
Mau berorganisasi itu nomor dua, yang terpenting mau berjuang terlebih dahulu, insyaallah berorganisasi di IMM akan mudah
Tajdid?
Salam sejarah Muhammadiyah, salah satu alasan mengapa mereka lahir karena pada saat itu ingin menoong orang fakir dan anak yatim, dan saat itu kehidupan Islam mengalami kemunduruan ditandai dengan semakin menjauhnya dari Allah SWT, dengan semangat zaman tersebut dan tajdid (pembaharuan) lahirlah Muhammadiyah.
Begitu pun hari ini, bagaimana kita harus tajdid?
1.    Coba ihat dulu keperluan dan semangat zaman di daerah Muhammadiyah Sampit itu seperti apa, mereka butuh apa, mereka ingin apa, apa yang tidak ada disitu, na, teman – teman IMM baru kemudian hadir dan membersamai mereka untuk suatu pembaharuan kebaikan, itu IMM
2.    Permaslahan orang tua. Saya dulu juga pernah, teman teman saya juga hehe. Artinya jangan sampai lepas dengan orang tua karena ridho Allah tergantungn pada ridho Ibu Bapak, yang harus dilakukan adalah kita membuktikan kepada orang tua bahwa saya berorganisasi, nilai saya semakin baik, perilaku saya semakin baik, sholat kita terjaga itu yang akan meluuhkan orang tua
3.    Tajdid IMM dibidang informasi dan komunikasi. Ini yang sering saya katakan, coba kita bikin dakwah media. Contoh komunitas hijrah, hanan attaqi, shift, komunitsa musimah, mereka dengan semangat dakwahnya media terlebih Instagram, membuat mereka semakin dikenal, diikuti dan dilaksanakan. Artinya dakwah kita hari ini bukan sekadar tatap muka, namun media ini harus menjadi ahan pergerakan, lahan dakwah

Moderator : Masya Allah sdh 3 pertanyaan yg dijawab oleh kakanda, dan masih banyak pertanyaan lainnya
Bagaimana kakanda apakah kita tambah lagi? Peserta sangat excited dengan penjabaran kakanda
Pemateri : monggo, saya juga belajar kak

Moderator : Alhamdulillah
Kalau begitu kita lanjut lgi ya pertanyaan selanjutnya
Pertanyaan 4

Nama : Vany Amelia
Universitas : UM Sidoarjo
Pertanyaan : Bagaimana sikap seharusnya seorang mahasiswa hanya skedar ikut organisasi lalu tiba" mengundurkan diri demi mengejar target lulus kuliah?  Karena pada permasalahan ini sering saya dengar dari teman" sekelas bahkan beda prodi. Terimakasih

Pemater : Siap mbk Vany, Saam ke teman teman Sidoarjo
Ini sebenarnya permaslahan klasik, dari dulu banyak para aktivis yang gugur karena ha diatas, selain gugur karena urusan asmara heehe
Mengapa mereka mengundurkan diri? Karena mereka berorganisasi tanpa visi.
Kok bisa mas?
Ya lihat saja, mereka yang ikut organisasi hanya ikut-ikutan, hanya mencari eksistensi, pada akhirnya akan gugur dengan kalimat “menyerah”
Maka semestinya bagi pegiat organisasi yang harus dipahami adalah, berorganisasi dan kuliah adalah dua hal yang semestinya tidak tabrakan, maaf saya contohkan, semoga tidak sombong, saya dulu kuliah, berorganisasi, kerja, bikin buku 3 tapi ya alhamdulillah bisa, meski harus sedikit kepayahan hehe.
Artinya kita kembali kepada VISI, visi apa yang dicari ketika mahasiswa itu memutuskan untuk berorganisasi, bila visinya kuat, maka kedepanya akan kuat, tidak ada halangan bagi kuliah.

Moderator : Kuliah organisasi kerja dan berhasil bikin buku
Masya Allah, itu gmn manajemen waktunya kanda

Pemateri : saya selalu percaya kata katanya Ustadz Yusuf Mansur, management waktu yang baik itu ya dimulai dari Shalat, kalau shalatnya baik semua akan baik, pokoknya lihat shaatnya saja, kalau shalatnya bolong - bolong pasti Sibuk tiada Henti, Kurang tiada Cukup, Rugi tiada Untung, na biar tidak itu ya shalat, katanya yusuf mansur bukan saya hehe

Moderator : Masya Allah
Hati saya jd merasa tertampar Baiklah ini pertanyaan terakhir kanda
Pertanyaan 5

Nama : Hanum
Universitas : ULM Banjarmasin
Pertanyaan : Keren sekali materi dari kanda, pas bener sedang proses baca salah satu buku yg arahnya 'ngajak berpikir nyeleneh ideologis' dan berbenah.

Nah, yg saya ingin tanyakan, dari kanda sendiri, kiranya apa langkah konkrit yang bisa suatu organisasi lakukan untuk 'bertahan' di tengah arus yg demikian, ketika organisasi menawarkan untuk memfasilitasi minat bakat, tapi mahasiswa enggan dan lebih memilih ada dalam posisi uwenak bersama gadgetnya?

Pemateri : Siap Hanum, mantab bacaan bukunya, sip.
Ada sebuah peneitihan, bahwa sekitar 6-7 jam (bisa lebih) sekarang manusia menghabiskan waktunya dengan menggunkana gadget. Bukti kongkritnya saya mengisi diskusi online ini menggunakan gadget, artinya gadget sudh tidak bisa lepas dari kehidupan hehe. 
Yang perlu dilaksanakan yakni gerakan penyadaran. Em, maksudnya, gerakan bahwa apa yang kita berikan kepada mahasiswa itu adalah yang terbaik, yang akan membuat kedepan mereka menjadi lebih baik.
Sulit? Ya sangat sulit, tidak ada yang paling sulit dari sebuah organisasi dari pada pengkaderan dan regenarasi, itu dibutuhkan dari kesabaran
Disini langkahnya kita butuh, tim, tidak bisa sendirian, maka kekompakan fasilitator sangat dibutuhkan dalam ha ini #fastabhikhukhairat

Moderator : Terimakasih banyak teman teman sudah sangat antusias sekali untuk berpartisipasi dalam obsi kali ini
Materi kita hari ini sangat luar biasa sekali ya
Terbukti dgn banyaknya chat yg masuk mengirim pertanyaan ke saya

Mohon maaf jika ada pertanyaan belum terjawab mungkin bisa langsung cp ke kanda @Imm Pemateri Ka Teguh Imami
Tidak keberatan kan kanda? HeheTerima kasih sekali lagi kanda Teguh sudah memberikan materi yang bermanfaat kali ini :)
Masih banyak yg ingin didiskusikan pada malam ini namun waktu jua lah yg memisahkan kita maka dengan terpaksa kami cukup kan disini diskusi kita

Terima kasih banyak immawan dan immawati yang telah bergabung dalam diskusi malam ini semoga Allah mempermudah langkah kita dalam menuju jalan kebaikan tanpa melupakan yg belum baik
Dengan ini sesi tanya jawabnya saya tutup.

Sebelum saya tutup acaranya, saya persilahkan kanda Teguh untuk memberikan closing statement nya.
Silahkan kanda.

Pemateri : Siap laksanakanZaman akan terus berubah, hari ini zaman milenial, tentu suatu saat akan berubah lagi, mahasiswa hari ini juga berbeda dengan zaman lau, artinya kita butuh formula dan riset baru untuk menhadapi tantangan ini. Tajdid muhammadiyah adaah semangat pembaharuan, maka dimanapun, komisariat IMM berada, haruslah tajdid dan memperbaharui setiap hal yang telah usang, tentu yang tidak berlarangan dengan syariat.
Mahasiswa milenial berkah atau bencana? Mereka adalah harapan.
saya kembalikan ke moderator

Moderator: Saya selaku moderator memohon maaf apabila ada kesalahan dalam berkata
Semoga kita bisa dipertemukan lagi di obsi berikutnya ya☺
Terima kasih banyak kanda...

Semoga sukses terus ya
Saya kembalikan acara ini ke immawati @Anis Winda
Silahkan immawati Anis.

Korlap : Alhamdulillah, Syukron kepada Kanda Teguh Imami yang sangat luar biasa memaparkan materi pada malam hari ini, kepada para peserta yg pertanyaan nya belum terjawab kami memohon maaf yang sebesar besarnya, semoga malam ini kita mendapatkan ilmu yang sangat berfaedah.
Sekali lagi kami dari PK IMM Kayuh Baimbai Mengucapkan Ucapkan Jazakallahu Khayran kepada Pemateri kita yang sangat luar biasa pada malam hari ini..
Karena materi telah selesai, Maka pemateri saya out kan dari grup ini
Berhubung waktu telah menunjukkan jam 00.03 wita Saya selaku Koordinator Lapangan acara mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan antusias dari teman-teman sekalian
Setelah ini dipersilakan untuk direview dan dibaca-baca lagi dengan perlahanDiharapkan untuk peserta tidak meninggalkan grup terlebih dahulu karena sertifikat akan di bagikan pada hari Minggu ☺
Saya selaku korlap undur diri, selamat istirahat semuanya

Billahi fii sabillilhaq fastabiqul khairot
Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


edited by 
IMMawati Anis Winda
Sekbid Media 2018/2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik Lagu-Lagu IMM

Lokakarya Pedoman Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah 2018

OBSI 27 NOV 2018 – REVITALISASI JATI DIRI IMMAWATI